Tadi ketemu bapaknya Otan

Kang Bugi dan si Otan in action #2 (dok: Panitia hari Bumi)
Kang Bugi dan si Otan in action #1 (dok: Panitia hari Bumi)

Lihat anak yang duduk di sebelah kanan di samping saya dan si Otan? Sebut saja namanya Gaza – ia anak kolega saya. Foto ini adalah saat si Otan diundang mendongeng di acara hari Bumi. Sekilas infonya dapat dilihat di sini. Di acara itu, Gaza termasuk yang berani dan sangat pede untuk tampil ke depan untuk memperagakan demonstrasi bagaimana menanam pohon ataupun tanaman dalam pot. Saat itu yang ditanam adalah biji tanaman kembang telang. Nah yang berani tampil ke depan, boleh membawa pot beserta tanah dan tanaman/bijinya dan mendapatkan goody bag kenang-kenangan.

Jadi kemarin ini, waktu saya ada di kantor lama, tiba-tiba ada anak kecil masuk ruangan. Bertanya ini dan itu. Sepertinya saya kenal. Seperti Gaza dan oo rupanya betul, dia itu Gaza (seperti yang dalam foto itu) – tapi rasanya terlihat agak berbeda – lebih tinggi, hanya kurus. Kalau kata orang Sunda sih, ‘jangkung alit‘. Gazapun sepertinya ragu-ragu, seperti kenal/pernah ketemu dengan saya – maklum, setelah saya pindah kantor ke sini, saya sudah jarang ke kantor lama. Tapi Gaza rupanya lebih penasaran duluan. Dia tanya ke saya, “Ini omnya Otan bukan?”. Setelah saya mengiyakan, iapun kembali bertanya, “si Otannya mana?” Saya bilang kalau Otan nggak ikut, lagi bobo di rumah. Langsung saya tanya ke Gaza – sekalian ngecek apa dia masih ingat dengan aktivitasnya yang lalu bersama saya dan si Otan.

“Bagaimana tanaman kembang telang yang waktu itu ditanam Gaza, tumbuh nggak?” Tanya saya.

“Nggak tumbuh, tanamannya mati.” Jawabnya.

“yaaa, kenapa mati? Tapinya Gaza tanam-tanaman yang lain nggak di rumah? Kan Otan ngajarin untuk tanam-tanaman di rumah. Nanti om mau cerita ke Otan kalau tadi ketemu Gaza.” Lanjut pertanyaan saya.

Iapun menjawab, “kalau tanaman lain boleh nggak?

“Ya boleh dong, yang penting tanam pohon deh.”

“iya, habis tanaman yang dulu mati, aku tanam pohon tomat, boleh nanem tomat?”

“Ya boleh dong. Yang penting Gaza tetep nanem pohon, untuk bikin seger lingkungan kita. Bagus lagi Gaza tanem pohon tomat, kan pohon tomat banyak vitaminnya dan bagus untuk kesehatan, terutama mata.

Gazapun menambahkan,”Tolong kasih tahu Otan ya kalau begitu. Pohon yang dulu dikasih Otan mati, tapi tanaman tomatku tumbuh.”

“Siap Gaza, nanti disampaikan ke Otan.” Responku dengan semangat. Mantabs deh Gaza dengan semangatnya itu.

Dan ternyata benar adanya. Beberapa hari kemudian sayapun bertemu ibunya Gaza. Dia menceritakan bagaimana semangatnya Gaza bertemu dengan saya. Katanya,”Mah, aku tadi ketemu bapaknya Otan?’

kata ibunya,”Bapaknya Otan yang mana? Otan sih nggak ada bapaknya.”

“Ada mah, yang dulu waktu dongeng sama Otan di kantor itu. tadi aku ketemu dan ngobrol.”

“Oo yang suka bawa-bawa si Otan itu ya? itu namanya pak Bugi. Emang Gaza ketemu dimana?”

“Oiya, pak Bugi namanya. Aku lupa.”

Kemudian sayapun menceritakan dialog singkat seperti di atas itu ke mamahnya Gaza. Mamahnya Gazapun membenarkan kalau Gaza menanam dan memelihara pohon Tomat di rumahnya. Katanya juga, Gaza suka ingat cerita-ceritanya Otan waktu itu tentang pentingnya menanam dan memelihara pohon.

Good job Gaza, tetap memelihara tanaman dan sering-sering menanam pohon ya Gaza…..

Ayo Otan, tetap menginspirasi anak-anak untuk cinta lingkungan dan berbuat sesuatu untuk lingkungannya ya.

Salam.

Leave a comment